Wednesday, January 28, 2009

Perempuan yang dicintai suamiku... "Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita."

this email is taken from my email inbox which is sent by my best friend (recently)... Bams.. hehehe... thanks for your support for all this hard times.. i really appreciate it.. ^^

~Perempuan yang dicintai suamiku~


Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.


Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.


Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.


Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.


Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara,seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.


Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.


Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.


Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,"Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh... dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !


Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.


Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.


Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.


Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku,"Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?" Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,


Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu.
Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.


yours,
Mario


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku.
Dia mencintai perempuan lain.


Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.


Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.


Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia.
Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu.
Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.


**********


Setahun kemudian...
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.


" Mario, suamiku....
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku... Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku.....
Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ?
Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.


Istrimu,
Rima"


Di surat yang lain,


".........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha......"


Disurat yang kesekian,


".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi.
Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.......
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya........"


Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya... dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.


Disurat terakhir, pagi ini...


"..............Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir
9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?........."


Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku.
Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak......"

Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.


"Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi
marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?
Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha.
Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana.
Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku...."


Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.


Jakarta, 7 Januari 2009 (dedicated to my friend....may you rest in peace...)

Thursday, January 15, 2009

waiting.. waiting...

huh... paling ngak enak kalo disuruh nunggu.. ini nunggunya nungguin telpon.. :( telpon buat panggilan interview.. huiks.. perasaan dah kirim banyak lamaran tapi belom ada 1 pun telpon buat undangan interview..
kecuali ada kebodohan yang terjadi kmrn.. dimana ada telpon tapi gue ngak angkat karena gue lg ngak di kantor n telponnya gue tinggal...huiks alhasil miskol 3 kali n mereka ngak telpon balik.. huuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa *sedih... nyesel...* makanya laen kali HP udah kayak nyawa kedua deh..
tenteng aja kemana pun pergi.. *masa ke wc jg bawa HP siiiih?*
udah 2 hari ini.. kemana2 selalu bareng ma itu HP tapi HPnya ngak bunyi2 buat panggilan interview.. hiiiiiiiiikkkkksssss..... :((
still have 17 working days to go.. dan kok malah berasa makin berat buat ninggalin kerjaan yah?? bossku jg baik.. ngak rela jg dia keilangan sekretaris yang cukup handal kayak gueh (wkwkwkwkwwkk mulai deh narsis.. sombongnyaaaaaa!!)..beberapa kali nyuruh yuli (account admin..temen bae gue di hotel) buat ngebujukin gue biar ngak pulang ke jakarta.. hahaha.. jadi kasian jg ma si boss.. gonna miss him.. tapi gimana dong boss.. gue ngak betah di bali.. kerjaan sekretarisnya juga gitu2 aja.. boring banget.. ngak ada tantangannya.. dan kayaknya kalo gue plg tuh lebih banyak nguntunginnya dari pada "buntung" kalo di bali.. hahaha :p mostly from economic side kali yah? wkwkwkwkwk.... tapi nanti jg jadi jauh deh ma temen2 semasa di bali.. hiks.. jauh jg ma dodo.. :(( huuuuuaaaaaaaaaa...... moga2 aja nanti ada tiket murah ke bali hahaha... pertanyaannya adalah "masa tertarik ma bali?? OMG" hahaha....
duh,moga2 cepet dapet panggilan kerja deh.. pulang ke jakarta.. dapet kerja.. gaji ok.. tabungan ok.. bisa bolak balik bali deh nemuin dodo hahaha... Long Distance deh,yang.. cape deh... ntar kayak lagunya brandy "this long distance is killing me.." :p

Sunday, January 11, 2009

Rossa Ft. Pasha Ungu - Terlanjur Cinta

waktu bergulir lambat merantai langkah perjalan kita

berjuta cerita terukir dalam menjadi sebuah dilema

mengertikah engkau perasaanku tak terhapuskan

malam menangis tetes embun membasahi mata hatiku

mencoba bertahan di atas puing2 cinta yang telah rapuh

apa yang ku genggam tak mudah untuk aku lepaskan

reff :

aku terlanjur cinta kepadamu

dan telah kuberikan seluruh hatiku

tapi mengapa kini baru kau pertanyakan cintaku

aku pun tak mengerti

apa salah dan kurangku padamu

kini terlambat sudah untuk di persalahkan

karna sekali cinta aku tetap cinta

Nguping Jakarta part 3...

Dialog 1

Cowok: "Sayang, kamu beli sepatu yang radiasi ungu-pink aja."
Cewek: *sibuk milih sepatu*
Cowok: "Eh, yang radiasi ijo-item juga bagus."
Cewek: *masih sibuk milih sepatu*
Cowok: "Sayaaaang... kamu jadinya beli sepatu yang radiasinya warna apa?"
Cewek: "Iiiih...kamu cerewet banget sih! Lagian gradasi tau, bukan radiasi!"
Cowok: "Oh iya itu maksudku." *langsung diem*

Dialog 2

Cewek #1: "Eh, minggu depan kita nggak ada kelas kan? Libur kan?"
Cewek #2: "Oh ya? Emang libur apaan? Emang tanggalan merah? Kok di handphone gua nggak tanggalan merah sih?"

Kampus Swasta di Tangerang, didengar oleh semua teman yang curiga handphone cewek #2 keluaran pemerintah.

Dialog 3

Cowok teknik: "Ahh... Kalo masalah itu mah gampang. Entar gua panggil guru spare part untuk anak gua!"(setelah sunyi 5 menit)
Cewek: "Maksud elo guru privat?"

Tanjung Priok, didengar oleh cewek lain yang langsung menelepon bengkel.

Dialog 4

Cowo: "Kenapa yah, kok kalau makan kangkung jadi ngantuk?
Cewe: (diam sejenak) "Oooh, karena banyak zat besinya..."
Cowo: "Hmmm..." (menunggu penjelasan sambil kagum atas kepintaran temannya)
Cewe: "... Jadi berat di mata loe."

Universitas di Depok, didengar oleh teman yang ingin ikut lomba angkat kangkung.

Dialog 5

Anak: "Ma, kemarin kenapa rumah kita kena banjir ya?"
Mama: "Iya, katanya bendungan deket-deket sini dibuka, jadi airnya meluap ke kita..."
Anak: "Oh, jadinya harus digimanain?"
Mama: "Gak tau deh, kayanya harus diilangin aja bendungannya, jadi gak banjir lagi..."

Didengar oleh si anak yang kagum atas logika ibu tercinta.

Dialog 6

Mama: “Dulu suami kamu lahirnya prematur, karena beratnya Cuma 2,6 kg.”
Menantu (sambil serius): “Ooo... Ga sangka ya, Ma, sekarang malah besar banget badannya.”
Mama: “Iya, padahal sampai masuk kalkulator 3 hari loh...”

Dialog 7

Mahasiswa #1: "Eh mendingan kita cari tempat yang ada why five-nya yuk!"
Mahasiswa #2: " Wi fi kaleee!"

Dialog 8

Anak SMA Sangar: "HEH LOE! ANAK MANA LOE?"
Anak SMA Baru: "Ampun bang! kita anak seventy..."
Anak SMA Sangar: (dengan tampang lega) "Oohh seventy... Gua kira anak 70."

Dialog 9

Cowo bule: (mau masuk lift) "Excuse me, sir..."
Bapak-bapak berkumis sok jago: (langsung menyingkir)" Oh, yes, yes! Kiss me, kiss me!"
Cowo bule: "..."

Dialog 10

Eksekutif Muda: "Loe nih gimana sih nyetirnya, kok ngerem mendadak tiba-tiba!"
Cewek ABG: "Lah... Loe-nya bego, gak ngeliat mobil gua segede gitu ngerem!"
Eksekutif Muda: "Ngomong yang sopan yah ke orang lebih tua, gak pernah makan bangku sekolahan yah?"
Cewek ABG: "Emangnya gua rayap!"

Dialog 11

Cowok #1: "X, gua minta file yang itu, di-share dong.."
Cewek #1: "Di-share full? yang 'allow network to change my life' dicentang ga?"
Cowok #2: "Hah? Iya dicentang aja!" (semangat)
Cewek #1: "Eh, file maksud gue..." (sambil malu-malu mau)

Tuesday, January 06, 2009

^^ Flowers ^^



Meanings of Carnation


What is delicate, durable, and delightful all in one? The carnation, scientifically known as Dianthus caryophyllus, is a historically rich and meaningful flower choice. With its scientific name dianthus roughly translating to "flower of love" or "flower of the gods", depending on the source, this flower is one that has been revered for centuries. One of the world's oldest cultivated flowers, the carnation is appreciated for its ruffled appearance, clove-like scent, and extended blooming period.
The meanings of carnations include fascination, distinction, and love. Like many other flowers, different messages can also be expressed with the flower’s different color varieties. Light red carnations, for example, are often used to convey admiration, whereas the dark red version expresses deeper sentiments of love and affection. White carnations are associated with purity and luck, and pink carnations are often given as a sign of gratitude.


tadi malem ada yg jemput ke bandara terus bawain bunga ma pie strawberry..bunga n pienya ditaro di bangku mobil.. pas aku buka pintu.. aiiiiih ada bunga ma pie.. SURPRISE!!! hahaha so sweet hon.. ^^ thank u... (huiks.. pie nya ngak sempet di foto.. keburu dimakan hahaha... :p)